Shiny Flashy Green Matrix
1

ILMU SOSIAL DASAR AGAMA DAN MASYARAKAT

Selasa, 08 November 2016
Share this Article on :
ILMU SOSIAL DASAR
AGAMA DAN MASYARAKAT

Disusun Oleh :
Fathia Reva Melia                  (12116687)
Harry Prima Yulianto           (13116230)
Muhammad Dwi Alfian        (14116776)
Reqi Rianda Ilham                (16116202)
Dosen : Meti Nurhayati
Universitas Gunadarma
2016

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt. karena atas rahmat dan karunia-Nya lah sehingga kami dapat menyelsaikan makalah yang bertema Masyarakat dan Agama dan mengambil judul makalah Kurangnya Toleransi Beragama Dalam Masyarakat dengan baik dan tepat pada waktunya. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Dasar.
Dalam makalah ini kami membahas hal hal yang menyangkut tentang fungsi agama, apa itu toleransi beragama, bagaimana toleransi Bergama berjalan dengan baik dalam masyarakat,  hingga contoh-contoh dan kaitannya dengan konflik yang ada dalam agama dan masyarakat.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Jakarta, 6 November 2016
 Penulis            

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................  2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................  3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................  4
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................   4
1.2 Pengertian Agama dan Masyarakat…...........................................................................   5
1.3 Fungsi Agama………………………………………………………………………....  5
1.4 Rumusan Masalah..........................................................................................................  6
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................  7
2.1 Pengertian Toleransi .....................................................................................................   7
2.2 Kurangnya Toleransi Beragama Dalam Masyarakat.....................................................   7
2.3 Penyebab Kurangnya Toleransi Beragama Dalam Masyarakat…………………..…..   8
2.4 Solusi Agar Toleransi Bergama Dapat Berjalan Baik di Masyarakat…………..…….   9
BAB III PENUTUP............................................................................................................. 11
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 11
3.2 Saran............................................................................................................................... 11
Daftar Pustaka....................................................................................................................... 12


BAB I
PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang
Kaitan agama dengan masyarakat banyak dibuktikan oleh pengetahuan agama yang meliputi penulisan sejarah dan figur nabi dalam mengubah kehidupan sosial, argumentasi rasional tentang arti dan hakikat kehidupan, tentang Tuhan dan kesadaran akan maut menimbulkan religi, dan sila Ketuhanan Yang Maha Esa sampai pada pengalaman agamanya para tasawuf. Bukti diatas sampai pada pendapat bahwa agama merupakan tempat mencari makna hidup yang final. Kemudian pada urutannya agama yang diyakininya merupakan sumber motivasi tindakan individu dalam hubungan sosial dan kembali kepada konsep hubungan agama dengan masyarakat, dimana pengalaman keagamaan akan terefleksikan pada tingkatan sosial, dan individu dengan masyarakat seharusnya tidak bersifat antagonis.
Membicarakan peranan agama dalam kehidupan sosial menyangkut dua hal yang sudah tentu hubungannya erat, memiliki aspekaspek yang terpelihara. Yaitu pengaruh dari citacita agama dan etika agama dalam kehidupan individu dari kelas sosial dan grup sosial, perseorangan dan kolektivitas, dan mencakup kebiasaan dan cara semua unsur asing agama diwarnainya. Yang lainnya juga menyangkut organisasi dan fungsi lembaga agama sehingga agama dan masyarakat itu berwujud kolektivitas ekspresi nilainilai kemanusiaan, yang mempunyai seperangkat arti mencakup perilaku sebagai pegangan individu dengan kepercayaan dan taat kepada agamanya. Agama sebagai suatu sistem mencakup individu dan masyarakat, seperti adanya emosi keagamaan, keyakinan terhadap sifat faham, ritual, serta umat atau kesatuan sosial yang terkait agamanya. Agama dan masyarakat dapat pula diwujudkan dalam sistem simbol yang memantapkan peranan dan motivasi manusianya, kemudian terstrukturnya mengenai hukum dan ketentuan yang berlaku umum, seperti banyaknya pendapat agama tentang kehidupan dunia seperti masalah keluarga, bernegara, konsumsi, produksi, hari libur, prinsip waris, dan sebagainya.
Kebutuhan dan pandangan kelompok terhadap prinsip keagamaam berbedabeda. Karena itu kebhinekaan kelompok dalam masyarakat akan mencerminkan perbedaan jenis kebutuhan keagamaan.


1.2 Pengertian Agama dan Masyarakat
Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang berkaitan dengan kepercayaan tersebut. Sedangkan Agama di Indonesia memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Hal ini dinyatakan dalam ideologi bangsa Indonesia, Pancasila : “Ketuhanan Yang Maha Esa”.
Masyarakat sebagai terjemahan istilah society adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup atau semi terbuka, dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan hubungan antar entitasentitas.
Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur. Menurut Syaikh Taqyuddin AnNabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.
1.3  Fungsi Agama
Fungsi agama dalam masyarakat ada tiga aspek penting yang selalu dipelajari, yaitu kebudayaan, sistem sosial, dan kepribadian.
Teori fungsional dalam melihat kebudayaan pengertiannya adalah, bahwa kebudayaan itu berwujud suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sistem sosial yang terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia-manusia yang berinteraksi, berhubungan, serta bergaul satu dengan yang lain, setiap saat mengikuti pola-pola tertentu berdasarkan adat tata kelakuan, bersifat kongkret terjadi di sekeliling.

Fungsi agama dalam pengukuhan nilai-nilai, bersumber pada kerangka acuan yang             bersifat sakral, maka normanya pun dikukuhkan dengan sanksi-sanksi sakral. Dalam setiap masyarakat sanksi sakral mempunyai kekuatan memaksa istimewa, karena ganjaran dan hukumannya bersifat duniawi dan supramanusiawi dan ukhrowi.
Ø  Fungsi agama di bidang sosial adalah fungsi penentu, di mana agama menciptakan suatu   ikatan bersama, baik di antara anggota-anggota beberapa mayarakat maupun dalam             kewajiban-kewajiban sosial yang membantu mempersatukan mereka.
Ø  Fungsi agama sebagai sosialisasi individu ialah individu, pada saat dia tumbuh menjadi     dewasa, memerlukan suatu sistem nilai sebagai semacam tuntunan umum untuk        (mengarahkan) aktivitasnya dalam masyarakat, dan berfungsi sebagai tujuan akhir         pengembangan kepribadiannya. Orang tua di mana pun tidak mengabaikan upaya     “moralisasi” anak-anaknya, seperti pendidikan agama mengajarkan bahwa hidup adalah             untuk memperoleh keselamatan sebagai tujuan utamanya. Oleh sebab itu, untuk mencapai tujuan tersebut harus beribadat dengan kontinyu dan teratur, membaca kitab suci dan berdoa setiap hari, menghormati dan mencintai orang tua, bekerja keras, hidup secara sederhana, menahan diri dari tingkah laku yang tidak jujur, tidak berbuat yang senonoh dan mengacau, tidak minum-minuman keras, tidak mengkonsumsi obat-obatan terlarang, dan tidak berjudi. Maka perkembangan sosialnya terarah secara pasti serta konsisten dengan suara hatinya.
1.4  Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan makalah ini adalah “Toleransi Bergama Dalam Masyarakat”.
Untuk memberikan kejelasan makna serta menghindari meluasnya pembahasan, maka dalam makalah ini masalahnya dibatasi pada :
1.      Pengertian agama dan masyarakat serta fungsi agama dalam masyarakat
2.      Kaitan Agama dengan Masyarakat
3.      Berjalannya Toleransi Beragama Dalam Masyarakat
4.      Penyebab tidak berjalan dengan baik toleransi dalam masyarakat
4.      Contoh konflik toleransi agama di dalam masyarakat
5.      Cara mengantisipasi toleransi beragama dalam masyarakat berjalan dengan baik.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Toleransi
Toleransi adalah perilaku terbuka dan menghargai segala perbedaan yang ada dengan sesama. Biasanya orang bertoleransi terhadap perbedaan kebudayaan dan agama. Namun, konsep toleransi ini juga bisa diaplikasikan untuk perbedaan jenis kelamin, anakanak dengan gangguan fisik maupun intelektual dan perbedaan lainnya.
Toleransi juga berarti menghormati dan belajar dari orang lain, menghargai perbedaan, menjembatani kesenjangan budaya, menolak stereotip yang tidak adil, sehingga tercapai kesamaan sikap dan Toleransi juga adalah istilah dalam konteks sosial, budaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat. Contohnya adalah toleransi beragama, dimana penganut mayoritas dalam suatu masyarakat mengizinkan keberadaan agama-agama lainnya.Istilah toleransi juga digunakan dengan menggunakan definisi "kelompok" yang lebih luas, misalnya partai politik, orientasi seksual, dan lain-lai

                       
2.2 Kurangnya Toleransi Beragama Dalam Masyarakat
Sering kali kita jumpai dalam masyarakat di kehidupan kita sehari – hari masih ada segelintir yang kurang menyadari makna pentingnya bertoleransi agama. Sehingga kita masih sering menjumpai beberapa orang yang tidak menghargai pemeluk agama yang satu dengan agama yang lain. Sering juga kita jumpai masih banyak orang yang masih membedabedakan suku, ras dan golongan dalam berkehidupan di masyarakat. Hal – hal semacam itu disebabkan oleh karena masih kurangnya kesadaran akan pentingnya toleransi beragama dalam masyarakat. Jika kurangnya toleransi dalam beragama maka akan memicu konflik agama, seluruh pemeluk agama – agama yang ada di Indonesia akan tersulut emosi akibat pelecehan agamanya, karena masih kurangnya toleransi beragama dalam masyarakat.

 2.3 Penyebab Kurangnya Toleransi Beragama Dalam Masyarakat
Penyebab masih kurangnya toleransi beragama dalam masyarakat adalah sikap masyarakat Indonesia yang masih mementingkan diri sendiri serta sikap kita yang acuh tak acuh terhadap masalah perbedaan agama dan sifat egois yang tidak mau memperduliakan lingkungan sekitar dan masyarakat. Akibatnya dapat menimbulkan konfilik di dalam masyarakat dikarenakan tidak adanya toleransi satu sama lain. Yang paling membahayakan dari konflik adalah memyebabkan lahirnya kekerasan dan adanya korban, dan hal ini dapat berengaruh terhadap keamanan suatu negara.


2.4 Solusi Agar Toleransi Bergama Dapat Berjalan Baik di Masyarakat
o    Adanya sikap saling menghormati dan menghargai antara pemeluk agama.
o    Tidak membeda-bedakan suku, ras atau golongan.
o    Tidak menghina pemeluk agama satu dengan yang lainnya
o    Lebih membuka diri terhadap adanya perbedaan
o    Tidak mementingkan diri sendiri dan tidak egois
*      Manfaat Hidup Bertoleransi Agama :
o    Menghindari Terjadinya Perpecahan
Bersikap toleran merupakan solusi agar tidak terjadi perpecahan dalam mengamalkan agama. Sikap bertoleransi harus menjadi suatu kesadaran pribadi yang selalu dibiasakan dalam wujud interaksi sosial. Toleransi dalam kehidupan beragama menjadi sangat mutlak adanya dengan eksisnya berbagai agama samawi maupun agama ardli dalam kehidupan umat manusia ini.
o    Memperkokoh Silaturahmi dan Menerima Perbedaan
Salah satu wujud dari toleransi hidup beragama adalah menjalin dan memperkokoh tali silaturahmi antarumat beragama dan menjaga hubungan yang baik dengan manusia lainnya. Pada umumnya, manusia tidak dapat menerima perbedaan antara sesamanya, perbedaan dijadikan alasan untuk bertentangan satu sama lainnya. Perbedaan agama merupakan salah satu faktor penyebab utama adanya konflik antar sesama manusia.
o    Merajut hubungan damai antar penganut agama hanya bisa dimungkinkan jika masing-masing pihak menghargai pihak lain. Mengembangkan sikap toleransi beragama, bahwa setiap penganut agama boleh menjalankan ajaran dan ritual agamanya dengan bebas dan tanpa tekanan. Oleh karena itu, hendaknya toleransi beragama kita jadikan kekuatan untuk memperkokoh silaturahmi dan menerima adanya perbedaan. Dengan ini, akan terwujud perdamaian, ketentraman, dan kesejahteraan
BAB III
PENUTUP
3.1    Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah yang kelompok kami buat adalah alangkah baiknya hidup jika toleransi beragama berjalan dengan baik. Tidak aka nada konflik atau pun hal – hal yang dapat memecahbelah kita.
3.2    Saran
Dengan dibuatnya makalah ini kami mengharapkan kepada pembaca agar bisa menjalankan toleransi beragama dalam masyarakat dengan sebaik-baiknya.

DAFTAR PUSAKA
Hinggo, Huda. 2015. Makalah Agama dan Masyarakat. http://hudhanewblog.blogspot.co.id. Adityawan.
2012. Ilmu Sosial Dasar (Agama dan Masyarakat). https://adytiawan.wordpress.com. Sholihat Nuraini.
2014. Makalah Ilmu Sosial Dasar “Agama dan Masyarakat”. http://laporannurainisolihat.blogspot.co.id/
Paramitha Bunga. 2014. Konflik Antar Agama  di Indonesia. http://bungaparamithaalleny.blogspot.co.id/


Artikel Terkait:

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Ilmu Sosial Dasar Agama Dan Masyarakat >>>>> Download Now

>>>>> Download Full

Ilmu Sosial Dasar Agama Dan Masyarakat >>>>> Download LINK

>>>>> Download Now

Ilmu Sosial Dasar Agama Dan Masyarakat >>>>> Download Full

>>>>> Download LINK TC

Posting Komentar